Senin, 22 November 2010

AKSES, Bahan Baku Mudah dan Murah

Mebel berbahan dasar kayu diyakini akan terus menggeser tren furnitur berbahan rotan. Ini dikarenakan bahan baku rotan yang terus tergerus. Ketua Forda UKM Jatim Nur Cahyudi optimistis pasar furnitur di Indonesia masih cukup bagus, meski pertumbuhannya agak lambat.

“Pertumbuhannya memang tertinggal dengan negara-negara tetangga. Mereka bisa mendapatkan bahan baku sangat murah, padahal ambil bahan bakunya juga dari Indonesia. Herannya kenapa para pelaku usaha mebel di Indonesia malah kesulitan,” katanya.

Menurut Nur, ini karena regulasi di Indonesia yang belum berpihak kepada pelaku industri furnitur. Bahan baku rotan dunia 80 persen ada di Indonesia. Tetapi, mengapa penghasil rotan malah terpuruk?

“Regulasi buka tutup ekspor bahan baku harus dikaji.

Sekarang ini kran ekspor rotan mentah tidak ada yang mengawasi, akibatnya rotan mentah diekspor besar-besaran. Pengusaha mengambil marjin hasil penjualan ekspor semaunya. Pelaku industri furnitur yang kebingungan,” jelas Nur.

Rencana pembangunan terminal kayu di Benowo diharapkan tidak sekadar menjadi isapan jempol, mengingat wacana ini sudah diembuskan sejak 2000. “Harusnya direalisasi sejak dulu. Nantinya, pelaku usaha bisa mendapatkan bahan baku dengan mudah dan murah, berbeda dengan sekarang yang harus melalui mata rantai yang panjang dengan ongkos pungli yang tidak murah,” ujarnya.

Nur mengungkapkan, keberadaan terminal kayu ini tidak hanya memudahkan perajin, tetapi juga sekaligus bisa mengontrol harga,” kata dia.

Suplier bahan baku furnitur, seperti kayu dan rotan, bisa menjual melalui terminal kayu secara terorganisir dan berkesinambungan, kemudian para pembeli atau pengusaha furnitur bisa langsung mendapatkan bahan baku di terminal kayu tanpa membayar bermacam-macam pungli.

“Banyak pengusaha mulai meninggalkan industri rotan dan beralih ke kayu. Disamping itu semakin bermunculan bahan baku rotan plastik. Industri rotan jika dibiarkan akan mati,” pungkasnya. surya.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar