Senin, 22 November 2010

AKSES, Melatih hingga Memasarkan

Tak sekadar mahir dan mengerti tentang dunia yang digelutinya. Keberhasilan pengusaha skala kecil menengah (UKM) banyak ditentukan oleh ide baru dan kreativitas yang dilahirkannya. Namun tentu tidak mudah, butuh arahan untuk itu.

Itu pula yang mendasari Tien Soebandiri untuk ikut peduli dalam membina dan melatih masyarakat yang ingin belajar dan terjun di usaha kerajinan. Memang, bukan tanpa alasan jika banyak UKM pemula yang ingin memperkaya ilmu kepada Tien.

Pasalnya, mantan Ketua Asosiasi Pengusaha Bunga Kering dan Bunga Buatan Indonesia (Aspringta) Jatim periode 1996-2004 telah malang melintang di dunia kerajinan, mulai membuat bunga dari kelobot jagung, aneka boneka dari pelepah pisang, bunga dari kertas semen, hingga aneka lukisan dengan media sarung bantal dan baju.

“Sejak menjadi Ketua Aspringta, mau tak mau saya harus menyulap rumah saya menjadi semacam tempat pelatihan, seperti membuat bunga kering, merangkai bunga segar, hingga painting. Mereka yang belajar beragam, mulai sekadar hobi sampai yang ingin terjun ke bisnis,” kata istri Prof Dr Soebandiri SpPD KHOM ini.

Sukses menularkan ilmunya, tak berarti berhenti. Banyak ‘anak didiknya’ yang bingung setelah karyanya dibuat, siapa yang akan membeli atau memasarkan. Mau tak mau, Tien pun ikut turun tangan membantu pemasarannya. Untung saja, selain kediamannya sering menjadi jujugan teman-teman maupun pembeli, ia juga sering ikut pameran di sejumlah kota dan negara.

“Bersama tiga teman yang tergabung dalam TIEN Handicraft, ingin membantu mulai mengasah keterampilan hingga pasar UKM pemula. Kami bersyukur ternyata mereka cukup kreatif dan karyanya banyak diminati pembeli,” ujar wanita 65 tahun ini.

Ia bangga kegiatan yang dilakukannya banyak memberi manfaat. Baginya, yang terpenting bukan keuntungan yang didapat, tapi bagaimana bisa membantu memberdayakan orang lain.

Memang, ‘anak didiknya’ tak hanya ibu-ibu rumah tangga, tidak sedikit kaum pria yang rata-rata para pensiunan pegawai hingga anak-anak usia sekolah. Saking kreatifnya mereka, kadang ada juga kreativitas yang dimunculkan bisa dikembangkan. surya.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar