Senin, 22 November 2010

Gagas Outlet untuk Tampung Produk UKM

Dari puluhan produsen suwar-suwir yang ada di Kabupaten Jember, beberapa orang mempunyai outlet penjualan. Ketua Paguyuban Suwar-Suwir Jember Rendra Wirawan menyebut, ada tujuh produsen suwar-suwir yang mempunyai outlet penjualan sendiri.

Outlet-outlet itu menjual produk mereka, seperti suwar-suwir, prol tape, brownis tape, tape singkong, serta jajanan lainnya. Outlet itu memakai nama sesuai produk mereka masing-masing.

Bukan hanya outlet milik swasta, tapi Pemkab Jember pun memiliki outlet panganan khas ini. “Sayangnya, outlet punya Pemkab malah dimonopoli satu merek suwar-suwir saja,” kata Durachim.

Seharusnya, kata dia, outlet bisa menjual sejumlah merek suwar-suwir, seperti yang dimiliki swasta.

Hal senada diungkapkan Rendra. “Memang disayangkan kalau hanya ada satu produk di outlet tersebut. Seharusnya tidak ada monopoli,” ujar Rendra, yang juga mantan anggota DPRD Jember.

Ke depan, outlet punya pemerintah daerah hendaknya tidak dimonopoli oleh satu merek saja. Ia mencontohkan, outlet milik keluarganya ‘Primadona’ menerima 19 merek suwar-suwir.

“Kami menampung 19 merek suwar-suwir dari 19 UKM yang ada di Jember. Terutama dari produsen yang tidak mempunyai outlet,” ujarnya.

Karena itu, ketika menjadi anggota DPRD periode 2004–2009, dirinya yang duduk di Komisi B mendesak agar ada outlet baru milik pemda. Outlet itu rencananya dibuka di daerah Jubung.

“Nantinya saya minta agar tidak ada monopoli produk dalam outlet tersebut. Harus seragam dan bisa menampung semua produk perajin yang ada di Jember, terutama sektor UKM,” tegasnya.

Sebab, diakui Rendra, pemasaran menjadi persoalan klasik dalam dunia suwar-suwir. Pemkab Jember seharusnya membantu perajin suwar-suwir. “Memberikan stimulus seperti permodalan, manajemen, pengawasan kualitas dan standar mutu, serta mencari terobosan pasar,” imbuhnya.

Ke depan, tantangan perajin suwar-suwir tidak terjadi di antara para perajin saja. “Namun bagaimana perajin yang masih home industry berhadapan dengan produsen permen atau manisan skala industri besar, pabrikan. Itu harus dipikirkan mulai sekarang,” kata Rendra yang mencatat saat ini ada sekitar 40 perajin suwar-suwir di Jember. surya.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar