Minggu, 21 November 2010

Pemasaran Masih Jadi Sandungan

Sejak memulai usaha 13 tahun lalu, tantangan terberat yang masih terus dirasakan Arief Subandi adalah terkait pemasaran produknya. Seperti beberapa nasib perajin lainnya, ujar Arief, ia harus mengandalkan event-event pameran agar produknya dilirik pembeli.

Pameran memang sarana tepat untuk mempromosikan karyanya, namun harus diakuinya, pameran yang ada di Kota Malang baru sebatas memanfaatkan momen-momen acara tertentu.

“Yang saya dan teman-teman harapkan, event pameran dibikin secara rutin seperti yang selama ini ada di Surabaya. Di sini kami hanya bisa ikut pameran paling tidak tiga bulan sekali. Padahal, banyak barang-barang yang telah diproduksi dan bahkan telah berinovasi,” terangnya.

Alhasil, Arief tidak bisa tergantung dengan pameran di Kota Malang. Beberapa kali ia mencoba menawarkan produknya ke pameran di Surabaya dengan cara menitipkan kepada teman yang ikut pameran.

“Beberapa waktu lalu, saya menitipkan kerajinan sabut kelapa saya ke teman. Cara itu yang kini banyak dilakukan teman-teman untuk mendongkrak penjualan. Kalau tidak dengan cara ini, tentu sulit. Kemudahan pemasaran di Malang belum seperti kerajinan Jogjakarta atau Bali, misalnya,” terang Arief.

Arief juga mengaku sedikit terbantu dengan peran Pemkot Malang yang memintanya menjadi instruktur pembuatan sabut kelapa ke daerah-daerah, bahkan luar pulau. Di sanalah, sekaligus ia memasarkan dagangannya.

Ke depan, Arief berharap Pemkot Malang akan menfasilitasi penjualan kerajinan khas Kota Malang lewat pameran rutin. Ia juga berharap Kota Malang memiliki tempat yang representatif untuk memajang hasil kerajinan dengan mengenakan tarif yang relatif murah.

http://www.surya.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar