Selasa, 23 November 2010

Sempat Dilarang Usaha, Kini Sehari Ciptakan 30 Item


Membidik pasar segmen wanita tentu bukan langkah yang salah. Pasalnya, hampir setiap wanita ingin terlihat lebih cantik dan modis. Ini pula yang disasar Oky Mia Octaviany, perajin aksesoris yang sukses masuk di segmen tersebut.

Saat ini, beragam aksesoris seperti, bros, gelang, tas, anting, serta hiasan jilbab buatannya, banyak dikenal pembeli baik dari Jatim, luar pulau, bahkan hingga pasar ekspor ke Arab Saudi dan Eropa.

Meski sebetulnya usaha yang ia jalankan berangkat dari kegagalannya merintis usaha sebelumnya. Wanita kelahiran Surabaya, Oktober 1971 lalu itu, memang pernah mencoba berbisnis makanan. Namun usaha itu ternyata hanya bertahan setahun. Itu membuat dia dilarang sang suami, Banyon Anantoseno, untuk menggeluti usaha.

“Saya pun merenung ternyata kegagalan itu akibat saya tidak suka masak. Oleh karena itu, saya mencoba menggeluti lading bisnis lain yang selama ini saya sukai,” papar Oky ditemui di rumah sekaligus workshop-nya di kawasan Sidosermo Surabaya.

Tahun 2000, ia secara diam-diam mencoba memulai usaha kecil-kecilan. Dengan modal hanya Rp 500.000, ia mengutak-atik aksesoris yang ia beli dan ia sesuaikan atau pasangkan dengan aksesoris lain atau busana yang dipakai.

“Apalagi saya yang mengenakan jilbab ingin tetap tampil modis. Alasan ini memacu saya untuk menciptakan aksesoris yang bisa dipakai oleh perempuan berjilbab. Saya kemudian mencoba membuat kalung dari bebatuan,” ungkap ibu dua orang putra ini.

Ternyata usaha coba-coba ini mampu membuat teman-temannya tertarik dan mulai banyak yang memesan. Ia pun memutuskan menekuni usaha tersebut, termasuk mulai berani terbuka pada sang suami. Dukungan suami, membuat Oky berani memberi label ‘Peniti’ pada produknya.

“Sebetulnya sudah banyak produk aksesoris di pasar, namun produk yang saya bikin lebih fokus ke bahan batu-batuan, mutiara, manik-manik, bambu patah, hingga kristal swarovski,” ulas Oky, yang kini usahanya merambah ke usaha busana muslim.

Untuk memperkaya model dan desain, hampir setiap minggu Oky keluyuran ke mal-mal di Jakarta dan Surabaya. Menurutnya, menciptakan model yang disukai konsumen dan unik sangatlah penting, apalagi saat ini banyak aksesoris-aksesoris dengan harga terjangkau dari China.

Dalam sehari, Oky mampu menghasilkan 25-30 item aksesoris. Untuk satu item aksesoris, rata-rata membutuhkan biaya Rp 1.000-100.000, tergantung bahan dan kesulitannya. Dari ongkos produksi tersebut ia bisa mendapatkan keuntungan antara 30-50 persen.

Oky menjual aksesoris dengan harga yang beragam. Yang paling murah anting Rp 1.000 hingga yang termahal paket aksesoris gelang-anting-kalung-bros-sepatu-tas seharga Rp 1,5 juta. “Kalau yang paket seperti itu paling banyak dibeli untuk peningset pernikahan,” jelas Oky yang mengaku mampu meraih omzet Rp 5-10 juta per bulan.

Meski sukses, toh Oky tak mau sekadar memburu rezeki saja. Ia pun berbagi ilmu dengan meluangkan waktu dengan mengajar privat kalangan wanita yang ingin menjalankan usaha aksesoris. Itu dilakukan baik di rumah maupun atas permintaan instansi-instansi.

Selain itu, ia juga menulis buku berjudul ‘Cantik & Gaya dengan Bros’, serta ‘Cantik dengan Rangkaian Manik dan Batu’.

Mudah Membuat Bros
Anda yang suka mengutak-atik aksesoris jenis bros, sebetulnya tak sulit membuat tampilan aksesoris yang terlihat beda saat dikenakan. Selain untuk memulai usaha kecil-kecilan, hasil karya ini juga bisa untuk koleksi sendiri.
Karena aksesoris ini terbuat dari sebuah rangkaian, perlu diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan bros di antaranya:
- Pemilihan material gunakan bahan seimbang dan serasi antara ukuran dan warna
- Pemakaian material berbentuk unik bisa menambah keindahan bros
- Bila menggunakan satu warna, buat kreasi yang lebih unik agar keindahan bentuknya menonjol
- Jika menggunakan warna beragam, perlu mengetahui golongan atau kelompok warna
- Penempatan peniti pada bros harus lurus, sehingga menjadikan bros seimbang dan tegak jika dikenakan
- Untuk rangkaian bros ukuran besar, perlu diperhatikan penempatan peniti, agar bros tak terlihat jatuh akibat material yang terlalu berat.

http://www.surya.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar