Selasa, 23 November 2010

Wadahi UKM Pemula


Tak sedikit pelaku usaha kerajinan yang dikenal kalangan luas setelah berani menjual produknya di pusat-pusat perbelanjaan. Tak sedikit pula masyarakat yang mendapatkan ide dari melihat atau membeli barang-barang yang ditawarkan UKM di mal.

Nah, kepedulian pusat perbelanjaan inilah yang diwujudkan Royal Plaza Surabaya terhadap kreasi perajin di Jatim. Saat ini, paling tidak terdapat dua lantai di pusat perbelanjaan itu yang sebagian besar dipenuhi pelaku UKM.

Manager Promosi Royal Plaza Surabaya Vicky Ratih mengatakan, sejak pusat perbelanjaan ini dioperasikan, pihaknya bertekad untuk mewadahi pelaku UKM agar produknya dikenal.

“Awalnya memang kami bekerja sama dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Surabaya, mereka aktif memberi pelatihan dan menyewakan stan bagi UKM anggotanya,” papar Vicky.

Tak disangka, produk yang dihasilkan UKM mendapat respon positif dari pengunjung. Banyak pihak pun berpendapat bahwa lokasi tersebut cukup potensial untuk memajang produk UKM. Sebagian besar produk yang dijual adalah kerajinan souvenir, pernik-pernik, serta aksesoris.

Kondisi itu membuat sejumlah dinas di pemerintahan yang terkait dengan sektor UKM dan ekonomi, bahkan sejumlah perusahaan BUMN ikut menyewa beberapa stan. Mereka rata-rata memberi kesempatan anggota UKM binaan untuk menampilkan produknya secara bergantian setiap beberapa bulan sekali.

“Memang ada harga sewa khusus yang relatif lebih murah untuk stan UKM ini, baik yang perseorangan atau dinas dan perusahaan. Ini agar mereka terpicu untuk berkembang, namun juga tetap ada tanggung jawab untuk tetap berjualan karena ada kewajiban sewa,” ulas Vicky.

Upaya ini kian lengkap dengan dukungan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Surabaya yang secara rutin mengajak kelompok masyarakat di tingkat kelurahan atau kecamatan untuk dilibatkan dalam sejumlah pelatihan yang digelar di Royal Plaza.

Mereka juga diberi kesempatan sekitar sepekan untuk memajang hasil karyanya di outlet. “Perkembangannya, kini banyak pelaku UKM yang semula usahanya hanya sebagai sampingan tapi berubah menjadi usaha penopang keluarga,” ungkapnya. surya.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar